Memanggang adalah salah satu teknik memasak yang populer dalam dunia kuliner. Akan tetapi jika jarang dilakukan atau banyak yang belum mengetahui akan menjadi unik. seperti teknik memanggang yang satu ini, yaitu dilakukan dengan posisi api di samping atau vertikal.
Memasak dengan api vertikal adalah metode memasak di mana sumber panas ditempatkan secara vertikal, biasanya di samping bahan makanan, bukan di bawahnya. Pada teknik ini, makanan diposisikan secara vertikal (seringkali ditusuk pada batang atau tiang logam) dan diputar secara perlahan untuk memastikan pemanasan merata.
Keunggulan dari teknik ini adalah pemanasan yang lebih merata, pengurangan lemak berlebih karena menetes, serta dapat memberikan citarasa khas yang kuat, terutama jika menggunakan arang atau kayu sebagai sumber panas.
Nama teknik memasak dengan api vertikal umumnya disebut rotisserie vertikal atau vertical grilling. Dalam beberapa hidangan spesifik, teknik ini memiliki nama yang berbeda sesuai dengan masakannya, seperti:
- Shawarma (dari Timur Tengah)
- Gyros (dari Yunani)
- Kebab Doner (dari Turki)
Pada prinsipnya, teknik ini melibatkan pemanggangan makanan, terutama daging, yang diposisikan vertikal di dekat sumber panas dan diputar secara perlahan agar matang merat.
Karekteristik teknik memasak api vertikal
Ada beberapa ciri khas yang menbedakan teknik memasak ini dengan teknik memasak lainnya. Berikut adalah beberapa karakteristik teknik memasak dengan api vertikal:
1. Rotasi Makanan:
Makanan biasanya dipasang pada batang besi atau tusuk panjang dan diputar perlahan agar memasak merata. Ini membantu menjaga tekstur dan rasa, sekaligus menghasilkan daging yang lembut dan renyah di luar.
2. Pemanasan Merata:
Api atau panas dari samping memberikan pemanasan yang lebih terfokus pada bagian tertentu, terutama bagian luar makanan, sementara bagian dalamnya tetap juicy.
3. Menyingkirkan Lemak Berlebih:
Karena makanan dipasang secara vertikal, lemak yang mencair akan menetes ke bawah dan menjauh dari makanan, membantu mengurangi kandungan lemak pada makanan.
4. Pengasapan dan Perasa:
Teknik ini memungkinkan penggunaan kayu bakar atau arang sebagai sumber panas, yang memberikan rasa asap yang khas pada makanan.
Teknik ini biasa digunakan dalam dapur komersial untuk memasak secara besar-besaran, tetapi bisa juga diterapkan di rumah dengan peralatan khusus seperti pemanggang oven dengan fungsi rotasi.
Fungsi Manfaat serta kegunaan Memasak api vertikal
Memasak dengan api vertikal, memiliki beberapa fungsi dan manfaat yang membuatnya populer dalam teknik kuliner tertentu, terutama dalam memasak daging. Berikut adalah beberapa fungsi dan manfaat dari teknik ini:
Fungsi
1. Memasak Merata:
Karena makanan diposisikan secara vertikal dan sering diputar, api vertikal memungkinkan panas mendistribusi lebih merata di seluruh permukaan makanan.
2. Pengurangan Lemak:
Teknik ini membantu lemak berlebih menetes ke bawah dan menjauh dari makanan, sehingga menghasilkan hidangan yang lebih sehat dengan kandungan lemak yang lebih sedikit.
3. Pemanasan Langsung dan Tidak Langsung:
Api vertikal memungkinkan penggunaan panas langsung dari samping, serta panas tidak langsung dari sisa panas di sekitarnya, memberikan tekstur yang menarik pada makanan.
4. Karamelisasi Bagian Luar: Teknik ini sangat baik untuk mendapatkan karamelisasi pada bagian luar makanan, sementara bagian dalamnya tetap juicy.
Manfaat dan Kegunaan
1. Tekstur yang Sempurna:
Memasak dengan api vertikal menghasilkan bagian luar yang renyah dan bagian dalam yang lembut, terutama untuk daging.
2. Rasa yang Lebih Kuat:
Jika menggunakan arang atau kayu sebagai sumber panas, makanan dapat menyerap rasa asap yang khas, memberikan aroma dan rasa yang lebih dalam.
3. Proses Memasak yang Sehat:
Karena lemak bisa menetes, ini mengurangi kandungan lemak dalam makanan yang dimasak, membuatnya lebih sehat dibandingkan metode seperti menggoreng.
4. Hemat Ruang:
Memasak secara vertikal lebih efisien dalam penggunaan ruang, sehingga bisa memasak jumlah yang lebih besar dengan peralatan yang lebih kecil, seperti pada restoran yang menggunakan alat pemanggang daging shawarma atau gyros.
5. Efisiensi Waktu:
Teknik api vertikal, khususnya dengan rotasi otomatis, memungkinkan proses memasak terus berlangsung tanpa perlu sering membalik atau memantau makanan.
Dengan demikian, teknik ini sangat efektif untuk memasak makanan dalam jumlah besar dengan tekstur yang baik dengan citarasa yang kuat.
Jenis makanan yang menggunakan teknik memasak api vertikal
Berikut adalah beberapa jenis menu makanan yang menggunakan teknik api vertikal:
1. Shawarma
Hidangan Timur Tengah yang menggunakan daging sapi, ayam, domba, atau kalkun yang dipanggang secara vertikal, kemudian diiris tipis-tipis dan biasanya disajikan dalam roti pita atau flatbread dengan saus tahini, sayuran, dan acar.
2. Gyros
Makanan tradisional Yunani yang serupa dengan shawarma, menggunakan daging yang dimasak pada pemanggang vertikal, sering kali disajikan dalam roti pita dengan tzatziki, bawang, tomat, dan kentang goreng.
3. Doner Kebab
Hidangan asal Turki yang sangat mirip dengan shawarma dan gyros. Dagingnya, biasanya domba, sapi, atau ayam, dipanggang secara vertikal dan disajikan dalam roti atau tortilla dengan berbagai topping seperti sayuran segar dan saus.
4. Tacos al Pastor
Hidangan khas Meksiko yang terinspirasi dari doner kebab. Daging babi direndam dalam bumbu khas Meksiko dan dimasak di pemanggang vertikal sebelum diiris tipis dan disajikan dalam tortilla jagung dengan nanas, bawang, dan ketumbar.
5. Kebab
Berbagai jenis kebab, terutama di Timur Tengah dan Turki, menggunakan teknik memasak vertikal, di mana daging yang dibumbui dipanggang di dekat api vertikal, kemudian diiris dan disajikan dalam berbagai bentuk seperti kebab piring atau sandwich.
6. Cag Kebab
Sebuah varian dari doner kebab asal Turki, di mana daging domba dimasak di tusuk sate yang besar secara vertikal dan dipotong-potong seiring dengan proses memasak.
Teknik api vertikal ini memungkinkan daging mendapatkan tekstur renyah di luar namun tetap juicy di dalam, dengan cita rasa asap dan bumbu yang meresap.
Cara menggunakan Teknik api vertikal pada bahan makanan
Menggunakan teknik api vertikal pada bahan makanan seperti daging atau lainnya, memerlukan peralatan khusus dan mengikuti beberapa langkah penting agar daging matang sempurna. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk memasak daging dengan teknik api vertikal:Alat yang Dibutuhkan:
1. Pemanggang Vertikal (Rotisserie Vertikal)
Peralatan ini biasanya dilengkapi dengan tusuk sate besar yang berputar secara otomatis di dekat sumber panas.
2. Sumber Panas
Bisa berupa gas, arang, atau kayu bakar. Untuk rasa asap yang lebih dalam, kayu atau arang sering digunakan.
3. Batang atau Tusuk Besar
Daging akan ditusuk pada batang besi panjang yang dipasang secara vertikal.
Metode memasak
Adapun Langkah-langkah untuk memasak dengan Teknik Api Vertikal adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Bahan
Pilih daging sesuai selera, seperti daging sapi, ayam, domba, atau babi.Potong daging menjadi potongan besar atau dalam irisan tipis (tergantung resep), kemudian marinasi dengan bumbu favorit. Bumbu dapat berupa campuran rempah, minyak, dan asam (seperti cuka atau jus lemon) agar daging empuk dan berbumbu.
2. Menyiapkan Pemanggang
Panaskan alat pemanggang vertikal. Jika menggunakan arang atau kayu, pastikan bara api sudah cukup panas, tetapi tidak terlalu besar agar daging tidak terbakar.Letakkan sumber panas di samping tempat daging akan digantung atau diputar, bukan di bawahnya. Ini menjaga agar daging matang dari samping.
3. Memasang Daging
Tusukkan daging pada batang besi atau rotisserie vertikal. Jika menggunakan potongan kecil, pastikan untuk menatanya dengan rapat agar tidak mudah lepas saat diputar.Pasang batang besi di pemanggang vertikal, dengan posisi daging dekat sumber panas.
4. Proses Memasak
Aktifkan rotisserie (jika otomatis) atau putar secara manual secara perlahan. Ini penting untuk memastikan daging matang merata di semua sisi.Biarkan daging dipanggang secara bertahap, periksa dan sesuaikan posisi daging agar tidak terlalu dekat dengan api (untuk menghindari gosong).Masak selama beberapa jam, tergantung jenis dan ukuran daging, hingga daging matang sempurna dengan bagian luar yang renyah dan karamelisasi yang baik.
5. Iris dan Sajikan
Setelah matang, potong daging tipis-tipis seiring dengan kematangan dari luar ke dalam. Bagian dalam yang belum matang akan terus dipanggang hingga siap untuk diiris berikutnya.Sajikan daging yang sudah dipotong dalam roti, tortilla, atau dengan nasi, tergantung jenis hidangan yang dibuat.
Tips:
- Pantau Panas:
Jangan biarkan daging terlalu dekat dengan api, karena dapat membuat bagian luar gosong sebelum bagian dalam matang. - Marinasi Lama:
Semakin lama marinasi, semakin dalam bumbu akan meresap ke dalam daging. - Penggunaan Lemak:
Memilih potongan daging dengan sedikit lemak akan membantu menjaga kelembapan dan memberikan rasa yang lebih kaya saat lemak meleleh.
Dengan teknik ini, daging akan mendapatkan tekstur yang garing di luar namun tetap juicy di dalam, serta aroma panggangan yang khas.
Semoga bermabfaat
Post a Comment