pernahkan anda mendengar mitos dalam memasak, yang mengatakan bahwa,"Beda tangan dalam pengolahan masakan maka akan berbeda citarasa suatu masakan", mengapa bisa demikian?
Dalam hal ini selama saya berkecimpung di dapur selama 30 th, dan bertemu dengan berbagai karakter manusiannya. Dapat saya pastikan bahwa itu benar adanya. Karena seorang juru masak mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. Maka dapat dipastikan hasil olahannya pun berbeda-beda pula.
Perbedaan masakan setiap orang
Perbedaan citarasa dalam masakan yang dibuat oleh orang yang berbeda, meskipun resep dan bahan yang digunakan sama, bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
1. Tingkat Keterampilan
Setiap orang memiliki keterampilan yang berbeda dalam teknik memasak, seperti cara memotong, mengaduk, dan mengatur api. Teknik ini bisa sangat memengaruhi rasa akhir dari masakan.
2. Kepekaan Lidah dan Selera
Setiap orang memiliki kepekaan rasa dan preferensi yang berbeda. Seseorang mungkin lebih suka masakan yang asin atau lebih manis, dan cenderung menyesuaikan bumbu sesuai selera pribadi, meskipun secara tidak sadar.
3. Proses Memasak yang Berbeda
Durasi dalam menggoreng, menumis, atau merebus bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Misalnya, seorang koki mungkin lebih teliti dalam mengontrol panas atau waktu masak, yang bisa memberikan hasil berbeda dalam rasa dan tekstur masakan.
4. Kebiasaan dan Teknik Pribadi
Setiap orang memiliki "sentuhan" yang unik dalam memasak, yang kadang-kadang sulit dijelaskan. Kebiasaan kecil, seperti cara mengukur bumbu, urutan memasukkan bahan, atau bahkan alat masak yang digunakan, bisa menghasilkan citarasa yang sedikit berbeda.
5. Energi dan Mood
Meskipun terlihat tidak ilmiah, banyak yang percaya bahwa mood atau energi saat memasak mempengaruhi hasil akhir. Ketika seseorang memasak dengan penuh semangat atau cinta, masakan cenderung terasa lebih enak dibandingkan dengan saat memasak dalam keadaan terburu-buru atau tertekan.
Jadi, kombinasi dari faktor-faktor ini menciptakan perbedaan dalam citarasa masakan, meskipun bahan dan resep yang digunakan sama.
Tips memasak dengan cinta
Feeling dalam memasak
Selain itu yang membedakan dalam suatu masakan setiap orang adalah feeling. Dalam memasak, feeling mengacu pada intuisi atau insting yang dimiliki seseorang ketika mengolah masakan, tanpa bergantung sepenuhnya pada resep atau panduan tertulis. Feeling ini adalah pemahaman mendalam yang dibentuk dari pengalaman, dan bisa mencakup berbagai hal, seperti:
1. Pemahaman Rasa dan Keseimbangan Bumbu
Seorang yang memasak dengan feeling tahu seberapa banyak bumbu yang perlu ditambahkan tanpa harus mengukur secara tepat, karena sudah memiliki insting tentang proporsi rasa yang seimbang, seperti manis, asin, asam, dan pedas.
2. Mengatur Tingkat Panas dan Waktu Memasak
Feeling membantu dalam mengatur api dan durasi memasak. Misalnya, seseorang mungkin tahu kapan harus memperbesar atau mengecilkan api, atau kapan harus mengangkat masakan dari kompor, berdasarkan warna, aroma, dan tekstur masakan.
3. Adaptasi pada Kondisi Bahan
Feeling memungkinkan seorang koki menyesuaikan cara memasak dengan kondisi bahan. Misalnya, jika bahan terasa lebih segar atau lebih kering dari biasanya, mereka akan secara intuitif menyesuaikan proses memasak atau tambahan bumbu.
4. Mengatasi Kesalahan
Dalam memasak, terkadang terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian rasa. Dengan feeling, seorang koki bisa mengatasi ini, misalnya menambahkan bahan tertentu untuk menyeimbangkan rasa yang terlalu asin atau kurang gurih.
5. Pemilihan dan Pengaturan Bumbu Secara Spontan
Kadang-kadang, seorang yang memasak dengan feeling bisa menambahkan atau mengurangi bumbu tertentu berdasarkan mood atau inspirasi saat itu, tanpa mengacuhkan resep standar.
Memasak dengan feeling biasanya muncul dari pengalaman, latihan, dan pemahaman mendalam tentang masakan dan bahan. Seiring waktu, feeling ini membantu seseorang untuk mengembangkan gaya memasak yang unik dan khas.
Akan tetapi setiap orang mempunyai pengalaman dan feeling yang berbeda-beda dan tergantung pada keadaan hatinya. Adakalanya lagi senang, sedih, gabut, bahkan bisa juga lagi error', dan kesemua itu dapat mempengaruhi aktifitas saat memasak.
Apalagi seorang wanita, saat datang masa menstruasi yang perasaan seorang wanita sedang tidak menentu. Hal ini juga dapat mempengaruhi aktifitas memasak, oleh karenanya kebanyakan para pekerja di dapur seperti catering, restoran ataupun hotel aktifitasnya di dominasi oleh kaum pria. Selain tenaganya yang kuat, kondisi perasaan juga lebih stabil.
Ketrampilan memasak
Tentang keterampilan memasak cakupannya sangat luas dalam dunia kuliner. Dan disini saya hanya menjelaskan secara singkat beberapa saja diantaranya adalah metode memasak, pengenalan bumbu dan pengenalan jenis bahan makanan.
Metode memasak
Untuk memasak sebaiknya mengetahui metode memasak dengan benar berikut prosesnya. Karena dengan proses itu dia dapat mengambil pelajaran dari hasil olahan makanan yang dia buat. Dan dapat menyempurnakan pada olahan makanan dikemudian hari. Dan dengan pengalamannya ini ia dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan suatu masakan serta cara memperbaikinya.
Memasak itu sebenarnya adalah sebuah aktifitas yang repetitif, semakin sering di lakukan berulangkali, lama-lama hafal di luar kepala berapa takaran yang pas untuk sebuah masakan.
Pengenalan bumbu
Pengenalan bumbu pada masakan sangat penting sekali. Karena dengan bumbu tersebut dia dapat mengenali ciri khas aroma serta citarasa pada sebuah masakan. Sehingga bila terjadikesalahanada proses memasak dapat di tangani dengan cepat dan tepat.
Karena dia telah melalui proses metode memasak seperti pada penjelasan di atas. Dia pun dapat mengetahui bagaimana cara mengeluarkan aroma dan citarasa pada sebuah bumbu, serta dapat mengatasi permasalahannya. Sehingga aroma dan citarasa pada makanan yang dibuat menjadi sempurna.
Pengenalan pada jenis bahan makanan
Pengenalan pada jenis bahan makanan juga menjadi unsur penting dalam seni memasak makanan, dikarenakan jenis bahan makanan berbeda-beda setiap jenisnya. Dari mulai tekstur, warna serta tingkat kematangannya saat dimasak. Sehingga pemilihan jenis bahan makanan menjadi penting dalam pengambil keputusan pada saat mengolah makanan.
Jangan sampai terjadi bahan makanan yang bertekstur keras metode perebusan hanya sebentar, atau sebaliknya dan tidak menggunakan teknik blanching. Yang menyebabkan warna pada bahan makanan menjadi kusam,
Jika seseorang kurang dalam hal feeling dan skill, dianjurkan untuk mengikuti standar aturan yang sudah di tetapkan. yaitu pada resep yang sudah melalui uji coba
Resep Menu Makanan
Untuk resep menu makanan yang baik sangat terperinci keterangannya, dari metode memasak, waktu pengolahan, jenis bahan, serta takaran yang di gunakan.
Cara memasak yang berbeda akan menimbulkan aroma dan citarasa yang berbeda pula" Seni memasak itu menjadikan makanan yang lezat dan nikmat hingga si penikmat makanan menjadi puas, sedangkan kepuasan untuk seorang juru masak adalah tidak tersisanya makanan yang di sajikan hingga habis, bersih dan tiada tersisa.
Kesimpulan
pengalaman dan pengetahuan dalam seni memasak, baik itu proses metode memasak, proses terjadinya bumbu dan jenis bahan makanan saat di masak sangat penting. Sehingga pengalaman itu dapat memperbaiki kesalahan dalam proses memasak, seandainya terjadi kelebihan dan kekurangan.
Layaknya sebuah bengkel mobil, seorang maintenance dapat mengetahui dan memperbaiki sebuah mobol yang mogok dapat berjalan kembali.Begitu pula dalam masakan.
Semoga Bermanfaat
Post a Comment