Cah daging sapi adalah salah satu variasi tumisan yang popular, di mana daging sapi dipadukan dengan bumbu-bumbu khas untuk menciptakan hidangan yang lezat dan beragam.
Tumisan awalnya merupakan metode memasak untuk mengolah bahan makanan dengan menggunakan minyak dan panas tinggi, sehingga menghasilkan hidangan yang cepat matang dan memiliki rasa yang kaya.
Umumnya tumisan biasa dipergunakan pada jenis makanan berbahan dasar sayuran atau nabati. Kali ini kulinerku akan sedikit mengulas tentang tumisan atau cah dalam pengertian bahasa tiongkok dan sauted pada metode memasak western food.
Tumisan versi chinese
Menu Tumisan daging ala chinese food atau biasa di sebut "cah" adalah metode simple cooking dalam katagori tumisan hewani khususnya tumisan berbahan dasar daging sapi.
Versi Chinese food dari tumis cah sering disebut sebagai "Stir-Fried Beef with Vegetables" atau "Beef and Vegetable Stir Fry" dalam kaitannya dengan daging sapi. Di Chinese cuisine, tumisan cah umumnya menggunakan teknik memasak cepat dengan panas tinggi dan bumbu yang khas.
Bumbu-bumbu yang sering digunakan melibatkan kombinasi saus tiram, saus kedelai, bawang putih, jahe, dan kadang-kadang merica hitam. Sayuran seperti brokoli, wortel, jamur, dan paprika sering diikut sertakan dalam hidangan ini untuk memberikan variasi warna dan tekstur.
Tumisan cah dalam Chinese food biasanya memiliki cita rasa gurih, asin, dan sedikit manis. Tekstur dagingnya dijaga agar tetap empuk dan renyah, sehingga menciptakan hidangan yang seimbang dan lezat.
Sejarah Tumisan versi Chinese
Sejarah tidak dapat dipisahkan dari kekayaan budaya kuliner yang kaya akan teknik memasak yang unik. Tumisan cah, dengan berbagai varian dan kreasi, terus menjadi bagian penting yang diwariskan dari generasi ke generasi
pada Th 544 M metode menumis makanan untuk pertama kalinya tercatat dalam kitab Qimin yaosshu (kiat penting bagi orang awam), akan tetapi data ini kurang akurat karna tidak adanya data pendukung.
Orang Amerika misalnya, baru mengenal tehnik menumis usai terbitnya buku How To Cook And Eat In China (1945) karangan Buwei Yang Chao yang sekaligus membuka mata kalangan barat terhadap khazanah boga china.
Dalam buku itu , Buwei Yang Chao mengatakan bahwa tehnik menumis ini mirip dengan tehnik sauted ala metode francis. dan di Amerika pun tehnik menumis ini masuk layaknya asia timur yang di bawa oleh para imigran Tiongkok.
Sedangkan di tiongkok sendiri untuk tehnik menumis di kenal dengan sebutan "chao" atau "fan chao" metode menumis ini di yakini oleh sejumlah ahli di mulai sejak zaman Dinasti Ming (1368-1644) yang kemudian menyebar ke penjuru asia hingga bagian barat dunia.
Dalam bahasa mandarin mengenal "fan Chao" yang artinya serupa dengan "Stir-fry" yakni memutar dan menggoreng. kata "chao" inilah kemungkinan besar di lafalkan sebagai "Cah"
Untuk tehnik menumis pun ada beberapa perbedaan pada setiap bahan makanan, seperti sayuran yang bisa langsumg di tumis dan di sajikan, tetapi untuk katagori daging membutuhkan proses memasak yang lama.
Ada beberapa cara pengempukan daging sebelum di masak, diantaranya menggunakan nanas yang di blander lalu di campur dengan daging, ada juga yang menggunakan daun pepaya atau pengempuk instan.
Ada juga dengan proses cepat pengempukan daging dengan menggunakan panci presto atau di masak langsung ala metode chinese food yaitu cukup di tambahkan tepung sagu di campur telur dan di aduk bersama daging dan di goreng sebentar. contohnya ada pada resep berikut ini:
Resep cah daging sapi
Bahan
- ¼ kg daging sapi (has dalam) iris tipis
- ½bh bombay iris tipis
- 5 bh bawang putih (cincang kasar)
- 1 sdm tepung sagu
- 1 btr telur
- 2 sdm saus tiram
- 1 sdm kecap inggris
- 1 sdt minyak wijen
- Air, garam, lada, gula, penyedap dan minyak secukupnya.
Pengolahan
- Campur daging dengan garam tepung sagu dan telur, aduk hingga rata lalu di goreng hingga kecoklatan
- Panaskan panci/teflon, tumis bombay dan bawang putih hingga wangi atau kecoklatan.
- Lalu masukan saus tiram dan kecap inggris aduk sebentar dan beri sedikit air.
- Masukan daging yang sudah di goreng tadi lalu beri bumbu dengan garam, gula, lada, penyedap. lalu angkat dan sajikan.
keterangan
untuk menggoreng daging gunakan suhu panas yang tinggi, karna suhu panas yang tinggi membuat pori-pori daging tidak mudah meresap minyak, yang jika minyak masuk ke dalam pori-pori menyebabkan daging tidak mudah empuk/alot.
Fungsi tepung sagu adalah menjaga pori-pori daging dari minyak dan menstabilkan suhu di dalam daging, sehingga juicy (sari daging) tetap terjaga.
Juicy adalah sari daging yang mempunyai cita rasa, juicy atau mioglobin adalah protein yang membungkus cairan otot, jika cairan juicy yang berwarna merah (tetapi bukan darah) keluar dari jaringan otot maka tekstur otot memjadi keras yang menyebabkan daging tidak mudah empuk.
Tetapi khusus daging import yang sudah menjamin mutu kualitas dari mulai bibit sapi unggulan hingga proses penuaan daging setelah di potong, tidak perlu memakai pengempuk atau pun sagu.
Semoga bermanfaat
Post a Comment